30 Jun 2010

Pertolongan Allah Sangat Dekat

Pada suatu hari hujan cukup lebat melanda kota. Semua warga mengungsi menyelamatkan dirinya kecuali seorang ustadz dengan penuh keyakinan Allah akan menyelamatkan dirinya bila tetap tinggal di masjid, disetiap detiknya dia memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sementara banjir sudah menggenangi teras masjid.

Sebuah perahu hendak menyelamatkan, mengevakuasi ustadz itu tetapi ditolaknya dan berkata, 'Terima kasih saya akan tetap bertahan dimasjid ini.'

Hujan semakin lebat, banjir semakin tinggi dan datanglah perahu kedua hendak menolong ustadz tetapi ditolak lagi, 'Terima kasih, saya percaya Allah akan tetap menolong saya.'

Hujan tak kunjung berhenti sehingga keadaan sudah sangat gawat tetapi datang perahu ketiga, ustadz tak juga mau dievakuasi, 'Allah pasti menolong saya, jadi saya akan tetap disini.'  Akhirnya banjir itu menenggelamkan masjid dan ustadz tak lagi terselamatkan. Dihadapan Allah, sang ustadz protes kepada Allah. 'Ya Allah, saya adalah hambaMu yang beriman kepadaMu tetapi Engkau kenapa tidak menyelamatkan aku dari banjir?' Kenapa Engkau membiarkan saya menderita Ya Allah?' Allah kemudian menjawab, 'Bukankah AKU telah mengirimkan tiga perahu untuk menyelamatkan dirimu?'

Pesan kisah diatas bahwa hadirnya pertolongan Allah kepada diri kita seringkali kita tidak pahami.Kita sudah curhat, berkeluh kesah kepada Allah, kita merasa doa kita tidak dikabulkan, masalah kita malah semakin berat seolah Allah tidak sayang kepada kita lagi. Padahal pertolongan Allah senantiasa hadir dengan cara yang tidak terbatas. Bisa jadi hadirnya pertolongan Allah  itu dalam bentuk nasehat, tulisan, bantuan, guncangan, senyuman, sentilan, makian, tangisan, pujian atau dalam bentuk yang lain. Ketika kita sekarang sedang dirundung masalah, Apakah kita sudah cukup peka terhadap hadirnya pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang ada dihadapan kita? Ataukah justru kita mengabaikannya? Padahal pertolongan Allah itu sangat dekat, sebagaimana firman Allah.

'Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.' (QS. al-Baqarah: 214)

15 Mar 2010

AKU INGIN KAU MENJADI WANITA PALING BAHAGIA


 Aku ingin kau menjadi wanita ….. wanita seperti bunga …..
       Ø Aku ingin kau menjadi seperti lebah yang hinggap di atas bebungaan yang harum dan ranting-ranting yang segar
         Ø Aku ingin kau menjadi lebih cantik & lebih indah dari pada kebun yang berbunga berkat akhlak dan budi pekerti….
      Ø Aku ingin kau seperti Aisyah yang telah diabadikan oleh Allah melalui pujian dalam kitabnya dan menyanjung sikap yang dilakukannya
     Ø Aku ingin kau menjadi wanita wadiah yaitu wanita yang indah tanpa perhiasan
        Ø Aku ingin kau menjadi wanita sholehah kepada suaminya, mengerjakan shalat 5 waktu & memelihara kehormatannya
Ø Aku ingin kau menjadi wanita yang cantik dengan akhlaq dan kaya akan etika bukan karena bak emas dan permata
Ø Aku ingin kau menjadi wanita yang sholeh, bershadaqah, berpuasa, mengerjakan shalat, berhijab, takut pada Allah dan suami, menghormati tetangga dan sayang pada anak-anak
Ø Aku ingin kau menjadi semut dalam hal kesungguhan, ketekunan dan kesabaran dan selalu berupaya untuk bertobat dan jika kembali melakukan dosa, aku ingin kembali padaMu ya Allah
Ø Aku ingin kau menjadi wanita yang berakal yang dapat mengubah sahara yang tandus menjadi taman yang indah dan subur
Ø Aku ingin kau mendapatkan seorang ikhwan…..ikhwan yang mempunyai tauladan seperti Nabi…
Ø Aku ingin kau menjadi wanita cantik tapi bukan karena perhiasan, tapi pada 2 rakaat dipenghujung malam, kehausan ditengah terik sebab puasa karena Allah, shadaqah yang tersembunyi tanpa ada yang mengetahui kecuali Allah, sujud lama diatas hamparan sajadah dan rasa malu karena dorongan kejahatan dan rayuan setan datang menggoda
Ø Aku ingin kau menjadi pohon kurma yang jauh dari keburukan, terhindar dari gangguan yang apabila dilempar dengan batu ia akan menggugurkan buahnya, yang senantiasa hijau baik musim panas dan dingin.
Ø Aku ingin kau menjadi wanita sholeh yaitu wanita yang menetap dirumah karena wanita adalah bak bejana yang tipis lagi mudah pecah

27 Jan 2010

Kejujuran Gadis Penjual Susu

Malam belum begitu larut. Setelah membaca al-Quran dan menghapal ayat-ayat pendek, anak-anak Amalia berkumpul duduk melingkar. Beberapa anak duduk bersila seperti sudah siap untuk mendengarkan. Saya katakan kepada anak-anak Amalia bahwa malam ini akan bercerita tentang Kejujuran Gadis Penjual Susu. Sebagian anak-anak Amalia sedang merapikan bukunya. Sedangkan yang lainnya nampak terlihat tertib. Malini, Mayang, Lia dan Icha duduk yang paling depan.




'Sudah berkumpul semua?' tanya saya. 'Sudah Kak.' Jawab anak-anak Amalia serentak. 'Nah, kalo sudah Kak Agus mau mulai cerita,' tutur saya pada mereka. 'Nah, ceritanya begini..' Saya mengawali cerita. Pada Zaman Khalifah Umar Bin Khattab, ada seorang gadis kecil penjual susu yang menyiapkan dagangannya untuk Khalifah Umar.



'Campurkan susunya dengan air,' perintah Sang Ibu pada gadis kecil itu.



'Jangan Bu, Khalifah melarang perbuatan itu, jawabnya.



'Khalifah Umar tidak tahu, yang tahu hanya kita berdua, 'kata ibunya.



'Meskipun Khalifah tidak mengetahui, tetapi Alloh SWT Maha Melihat segala perbuatan hamba-Nya. Semua akan dimintai pertanggungjawabann ya di akherat, ucap gadis kecil itu dengan wajah memelas memohon ibunya untuk mengerti.



Tanpa sepengetahuan Ibu dan gadis kecil itu, khalifah Umar Bin Khattab yang sedang keliling kota Madinah mendengar pembicaraan mereka berdua. 'Subhanallah. .begitu mulia hati gadis kecil itu,' puji Khalifah Umar dalam hatinya. Khalifah Umar kemudian memberikan kepada gadis kecil seekor kambing sebagai hadiah atas kejujurannya.



Diakhir cerita saya berpesan kepada anak-anak Amalia bahwa kita harus mencontoh sifat teladan gadis kecil yang jujur itu. Alloh Maha Melihat perbuatan hambaNya. Sekalipun apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Termasuk disaat kita hendak berbuat tidak baik kepada orang lain. Alloh SWT Maha Mengetahui. Dimanapun kita bersembunyi, bahkan diruangan gelap sekalipun, Alloh SWT akan melihat kita. Pandangan Alloh SWT tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Oleh sebab itu Alloh SWT memiliki nama al-Bashir yang berarti Maha Melihat.



Dialah yang mencdiptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas 'Arsy. Dia mngetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Alloh Maha Melihat apa yang engkau kerjakan (QS Al-Hadid (57): 4)

19 Jan 2010

Hakekat Kecintaan Dan Berbakti Kepada Orang Tua

Hakekat seorang anak yang cinta dan berbakti kepada orang tua manakala ia menjadi sebab orang tua tetap tsabat kokoh) memegang prinsip-prinsip agama, atau sabar membimbing keduanya supaya masuk ke dalam agama Islam bila keduanya masih kafir. Sebaliknya hakekat kedurhakaan seorang anak manakala ia menjadi fitnah sehingga menyebabkan orang tuanya terjatuh dalam perbuatan maksiat atau bahkan kekufuran.


Jadikanlah kedua orang tuamu sebagai ladang bercocok tanam untuk akhiratmu dan sebagai jembatan pengantar menuju al jannah surga)! Nabi bersabda artinya): “Nista dan hinanya, nista dan hinanya, nista dan hinanya.” Lalu ditanyakan: “Siapa wahai Rasulullah ? “Beliau bersabda: “Yaitu yang menjumpai kedua orang tuanya lalu tidak menyebabkan dia masuk ke dalam surga.” HR. Muslim no. 2551)



Berbakti Kepada Orang Tua Tetap Berlangsung Walupun Keduanya Sudah Wafat



Ikatan batin dari fitrah seorang anak kepada kedua orang tuanya tidak akan hilang walaupun keduanya telah wafat. Agama Islam tetap mensyari’atkan untuk berbakti kepada orang tua walaupun keduanya telah tiada. Beberapa amalan mulia yang dapat dilakukan sepeninggal keduanya adalah:

1. Mendo’akan kebaikan, memintakan maghfirah dan rahmat bagi keduanya. Rasulullah bersabda:

تُرْفَعُ للْمَيْتِ بَعْدَ مَوْتِهِ دَرَجَتُهُ فَيَقُوْلُ : أَيْ رَبِّي أَيُّ شَيْءٍ هذَا ؟ فَيُقَالُ لَهُ : وَلَدُكَ اسْتَغْفَرَ لَكَ

“Ada seseorang yang dinaikkan derajatnya setelah ia mati, maka ia bertanya: “Wahai Rabbku, ada apa ini?” Dikatakan kepadanya: “Anakmu memohonkan ampun untukmu.” Shahih Ibnu Majah no. 3660, karya Asy Syaikh Al Abani).

2. Memperbanyak amalan shalih. Sesungguhnya orang tua akan mendapat balasan dari amalan shalih yang dilakukan oleh anaknya, karena anak itu termasuk dari usahanya dan harapannya. Allah berfirman artinya):

“Dan sesungguhnya manusia tidak memperoleh selain apa yang telah ia usahakan sendiri.” An Najm: 39)

Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَإِنَّ وَلَدَهُ مِنْ كَسْبِهِ

“Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan oleh seseorang adalah hasil dari usahanya sendiri, dan sesungguhnya seorang anak termasuk dari usahanya orang tua).” HR. Abu Dawud, lihat Ahkamul Jana’iz karya Asy Syaikh Al Albani hal. 216)

3. Menyambung silaturahmi kekerabatan) yang berasal dari keduanya.

4. Menyambung persaudaraan keluarga kawan orang tuanya. Rasulullah bersabda artinya): “Sesungguhnya kebaikan yang terbaik adalah menyambung persaudaraan dari keluarga kawan bapaknya.” HR. Muslim).

5. Memenuhi wasiat keduanya, selama wasiat tersebut dalam hal ma’ruf bukan dalam rangka untuk bermaksiat kepada Allah .



Sikap Terhadap Orang Tua Yang Kafir



Kekufuran orang tua bukan penghalang untuk berbakti dan menggauli keduanya dengan baik. Allah berfirman artinya): “Jika keduanya memaksamu untuk kamu menyekutukan Aku dan kamu tidak memiliki ilmu tentangnya maka janganlah kamu mentaati keduanya dan pergaulilah mereka di dunia dengan cara yang baik.” Luqman: 15).

Asma’ binti Abi Bakr berkata: “Pada masa perjanjian damai antara Quraisy dengan Nabi ibuku datang, padahal dia seorang wanita musyrik. Maka aku bertanya kepada Nabi : “Sesungguhnya ibuku datang, namun dia seorang wanita yang musyrik dan memintaku untuk berbuat baik kepadanya. Maka apakah aku boleh menyambung hubungan) dengannya?” Beliau menjawab: “Ya, sambunglah ibumu.” HR. Al Bukhari)



Hikmah Berbakti Kepada Kedua Orang Tua



Sesungguhnya keutamaan dan buah dari berbakti kepada orang tua sangatlah agung dan besar, di antaranya:

1. Diterima amalan shalih dan dihapuskan dosa-dosa baginya. Al Ahqaf: 15-16)

2. Terkabulnya do’a. HR. Al Bukhari no. 2272 dan Muslim no. 2743)

3. Lapang dada dan kebaikan hidup.

Dari Anas bin Malik berkata: “Saya mendengar Rasulullah bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَيُنْشَأَ لَهُ فِي أثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung persaudaraan keluarganya) .” HR. Al Bukhari)



Kemalangan Mendurhakai Orang Tua



Durhaka kepada orang tua merupakan lawan dari berbakti kepada keduanya. Diantara bentuk durhaka kepada orang tua adalah: tidak peduli dengan penderitaan yang dialami orang tua, tidak mau mengakui keberadaan orang tuanya karena jauhnya perbedaan status antara ia dengan keduanya, mencaci maki keduanya, membentak dan menghardik, memukul, memperbudak, mengkhianati, mendustakannya, menipu, tidak taat kepada perintah keduanya dan sebagainya dari bentuk kedurhakaan kepada kedua orang tua. Rasulullah bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامِةِ صَرْفًا وَلاَ عَدْلاً : عَاقٌ ، مَنَّانٌ ، وَمُكَذِّبٌ بِالْقَدَرِ

“Tiga orang yang tidak akan diterima amalan wajib maupun sunnah oleh Allah pada hari kiamat yaitu: orang yang durhaka kepada orang tuanya, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya, dan orang yang mendustakan takdir.” Shahihul Jami’, karya Asy Syaikh Al Albani no. 3060).

Akhir kata, semoga bahasan kali ini dapat menjadikan kita selalu berbakti kepada kedua orang tua dan menjauhkan dari sikap durhaka kepada keduanya. Amiin, Yaa Rabbal ‘Aalamiin..