24 Apr 2011

BINA SARANA INFORMATIKA

Sebelum tahun ini, aku sudah mengetahui nama Bina Sarana Informatika itu sejak tahun 2005-2006, karena diriku sudah pernah bekerja disana selama 1 tahun kontrak. Tapi bukan masalah pekerjaanku disana yang aku ingin ceritakan, melainkan masa kuliahku disana yang baru dimulai. Dimulai 27 September 2010, itu adalah hari pertamaku masuk kuliah, seperti biasanya itu adalah minggu-minggu pertama perkenalan dengan dosen dan teman baru. Aku terkejut saat mengetahui ternyata teman-temanku itu anak-anak yang baru lulus sekolah, dan aku baru menyadari orang yang dihormati mengingat umurku yang sudah dewasa. Berarti depan mereka, aku harus bersikap dewasa layaknya seorang kakak bagi mereka. Tapi sayangny teman-temanku semua tidak percaya jika usiaku sudah agak tua dan mereka menilai jika wajahku masih muda dan imut-imut,hehehehehe. Bukan itu yang aku permasalahkan, mungkin karena aku yang telat untuk melanjutkan kuliah??Gpplah yang penting niatku untuk menuntut ilmu sampai ke negeri cina. Hmm, 1 minggu sebelum mulai kuliah sebenarnya acara perkenalan mahasiswa dan kampusnya, tapi acara tersebut aku tidak mengikutinya karena bertepatan dengan liburan keluarga ke singapore n malaysia. Aku dengan sangat pelan-pelan n hati-hati sangat berkenalan dengan teman yang baru lulus sekolah, yang rata-rata baru menginjak bangku kuliah. Masalah perkenalan dengan teman-teman dan para dosen selesai, sekarang waktunya konsentrasi belajar pada materi yang diberikan. Rata-rata dosen untuk semester awal ini terlalu santai dan enak banget karena materinya masih merupakan materi dari sekolah dulu. Tapi yang aku tidak mengerti hampir semua para dosen ada salah satu dosen yang menurut teman-teman sekelasku itu menakutkan dan jutek. Mungkin yang aku tahu seperti itulah dosen tersebut mengajar. Suasana kampus yang dulu aku pernah alami, ternyata terulang lagi dengan zaman yang berbeda. Setengah tahun berlalu dari semester awal dengan nilai-nilaiku yang sangat memuaskan. SSekarang masuk semester kedua, ternyata ada penambahan mahasiswa dikelasku, dan kelasku yang baru ini berjumlah 44 mahasiswa, bisa dibayangkan jumlah mahasiswa yang begitu banyak berkumpul dalam 1 kelas.

14 Jan 2011

Musim Pancaroba

Akhir-akhir ini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim pancaroba. Jika siang hari matahari bersinar sangat terik sehingga suasana terasa amat panas, namun tiba-tiba cuaca dapat berubah seketika menjadi hujan dan udara menjadi terasa dingin. Perubahan cuaca yang tiba-tiba inilah yang biasa terjadi pada musim pancaroba. Musim pancaroba adalah masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan September atau peralihan musim hujan ke musim kemarau pada bulan April. Perubahan udara dan temperatur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit) kita berkurang, sehingga sering menyebabkan orang sakit di musim pancaroba. Selain itu temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Hal ini disebabkan oleh perubahan kelembaban udara. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil.

Musim pancaroba berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus abdominalis.
Jenis Penyakit dan Gejala

Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang pada musim pancaroba adalah:
1.      Gangguan Saluran Napas. Pengaruh perubahan cuaca sangat berpotensi mengganggu saluran pernapasan. Gejala awal gangguan saluran pernapasan yaitu batuk, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh (demam). Demam bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit lain; misalnya influenza dan bronkitis.

Demam biasanya ditandai dengan kenaikan suhu tubuh di atas 37°C. Pada influenza biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh sekitar 38 °C - 40°C, selain itu kepala terasa sakit, juga otot-otot dan sendi-sendi, terasa lelah, kurang nafsu makan, suara parau, batuk yang tidak produktif, sakit tenggorokan, mata berair, keluar ingus, dan hidung tersumbat. Panas tubuh biasanya lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Gejala-gejala tersebut berangsur-angsur berkurang dan biasanya akan hilang sesudah 3-5 hari, namun batuk dan rasa lemah serta keletihan baru hilang kemudian.

Batuk merupakan gejala awal penyakit saluran napas, kadang ditandai dengan bersin-bersin, sesak napas, dan demam ringan sampai sedang. Salah satu penyakit saluran napas adalah bronkitis. Penyakit ini memang lebih sering terjadi pada udara yang lembab dan berhawa dingin. Bronkitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dimulai saat bakteri atau virus mengiritasi bronkus sampai akhirnya terjadi pembengkakan setempat.
2.      Gangguan Pencernaan, salah satu gangguan pencernaan yang biasanya muncul pada musim pancaroba dan awal musim hujan adalah diare. Diare ditandai dengan buang air besar yang sangat encer seperti air, dan berlangsung terus menerus. Penyakit pada anak ini sebenarnya dapat digolongkan penyakit ringan, tetapi jika terjadi secara mendadak dan kurang mendapat perawatan maka diare juga dapat berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada anak balita.

Berhubung diare dapat menyebabkan terjadinya kehilangan cairan tubuh yang berlebihan (dehidrasi) dan elektrolit, sehingga tubuh menjadi lemah dan lemas, apalagi kalau diare disertai dengan muntah-muntah. Penderita harus diberi minum sebanyak-banyaknya, serta diberi oralit.

Bila diare tidak juga berhenti maka penderita harus segera dibawa ke dokter. Penyakit diare pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satu penyebab yang paling umum adalah suatu infeksi ringan pada usus yang disebabkan bakteri, amuba, juga infeksi virus atau flu usus. Juga dapat disebabkan karena makanan dan minuman yang tercemar.

Gangguan pencernaan lain yang sering timbul pada musim pancaroba adalah demam tifoid atau penyakit tifus abdominalis. Merupakan suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit yang sering ditemukan pada anak ini dapat terjadi akibat konsumsi makanan dan minuman yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhosa.

Penyakit tifus abdominalis sangat cepat penularannya, yaitu melalui kontak saluran pencernaan dengan seseorang atau hewan yang terinfeksi (melalui makanan/minuman). Pembuangan air kotoran yang tidak memenuhi syarat dan kondisi sanitasi yang tidak sehat menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit ini.

Tanda atau gejala penyakit tifus diawali dengan demam panas yang makin lama makin tinggi, selama mengalami panas tinggi penderita sering mengigau. Selain itu kepala terasa sakit, menggigil, berkeringat, letih, lemah, tidak nafsu makan dan berat badan berkurang, peradangan pada cabang tenggorokan, mual, muntah-muntah dan sakit perut yang mendadak. Untuk perawatannya diusahakan untuk menurunkan panasnya dengan obat yang mempunyai efek antipiretik. Istirahat di tempat tidur sampai semua tanda penyakit hilang. Makan makanan yang mengandung banyak cairan seperti sop, bubur cair dan lain-lain.

Penyakit-penyakit tersebut sangat mudah menyerang bila daya tahan tubuh menurun. Cuaca dan suhu udara yang cepat berubah di musim pancaroba, serta turunnya kekebalan tubuh; membuat tubuh kita rentan terhadap penyakit-penyakit di atas.
Tips Sehat di Musim Pancaroba

Penyakit-penyakit pada musim pancaroba tersebut akan terus berulang seiring dengan perubahan musim, namun setidaknya kita bisa mencegah atau mengantisipasinya,
Sehingga tubuh kita mampu bertahan menghadapi musim pancaroba seperti saat ini.

Berikut ini adalah solusi agar tubuh tetap fit di tengah cuaca yang kurang bersahabat :
1.      Konsumsi makanan bergizi. Daya tahan tubuh yang baik, selain dapat diperoleh makanan yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan tubuh; yaitu: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
2.      Cukup Istirahat. Kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita. Tidur
6-8 jam sehari, memberikan tubuh kita istirahat yang cukup dan membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3.      Sempatkan untuk berolahraga. Usahakan berolahraga secara rutin minimal 3 kali
seminggu selama 30 menit. Pilih olahraga yang bersifat aerobik seperti jogging, senam, treadmill, bersepeda, atau sekedar berjalan kaki berkeliling kompleks.
4.      Kelola stress dengan baik. Dewasa ini sangat sulit untuk menghindari stress. Hanya dengan belajar mengelolanya secara tepat, kita dapat terhindar dari dampak negatif stress seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi daya tahan tubuh kita.
5.      Konsumsi Suplemen yang tepat. Sebagian besar dari kita sulit memenuhi kebutuhan gizi harian dengan diet yang seimbang, sehingga suplemen tambahan diperlukan terutama di musim pancaroba. Vitamin C, Zinc, dan Echinacea adalah sebagian dari suplemen yang telah terbukti mampu mendongkrak daya tahan tubuh kita. Pilihlah suplemen yang tepat dan minumlah sesuai kebutuhan kita.
6.      Kurangi minum minuman dingin dan perbanyak minum air putih (suhu normal) minimal 8 gelas sehari. Minuman dingin dapat menurunkan daya tahan tubuh kita terhadap peralihan cuaca.

Lakukan tips di atas secara rutin dan berkelanjutan maka Anda sudah menutup pintu masuk bagi penyakit di musim pancaroba untuk masuk ke dalam tubuh Anda.